BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Suhu menyatakan tingkat energi rata rata suhu benda. Ia dinyatakan dalam satuan derajat (o). Ada banyak macam satuan penggolongan suhu, namun yang umum digunakan adalah sistem Celsius, Sistem Kelvin dan sistem Fahrineit.
Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekulmolekul suatu benda. Dengan demikian suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekulmolekul benda. Sebagai contoh ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, dan beberapa sifat fisik benda tersebut akan berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebuah benda. Dari sifat termometrik tersebut, termometer dibuat (Purba, 2010).
Dalam biosfer, suhu benda beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerma energi radiasi surya dan hasil pengaruhi energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat, ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan lintang bumi. Menurut waktu, ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya.
Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung kehidupan organisme. Jadi, pada biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan, hewan, dan manusia. Biosfer yang meliputi tanah, air, dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut (Ghozaliq, 2013).
1.2 Tujuan Pratikum
1. Agar mahasiswa bisa menghitung kertas vias suhu udara yang di bagikan dosen
2. Agar mahasiswa dapat menghitung suhu rata rata tanah dan suhu maximum dan minimum
3. Mahasiswa bisa menghitung suhu udara pagi siang dan sore dan menghiung rata rata suhu pada pagi siang dan sore dan max dan min.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian suhu
Suhu merupakan suatu derajat ukuran panas atau dingginya benda dengan pengukuran berdasarkan skala yang telah ditentukan dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C). Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (0F), 0C = 5/9 (F-32), 0F = 9/5(0C)+32 (Ance, 2004).
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda - benda lain atau menerima panas dari benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi (Yani, 2009).
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar.
2. Gangguan tetesan air hujan.
3. Tiupan angin yang terlalu kuat.
4. Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.
Suhu tanah adalah salah satu faktor terpenting yang dapat mendukung aktivitas mikrobiologi dan proses penyerapan unsur hara oleh tanaman. Suhu tanah sangat bergantung pada besarnya radiasi surya yang di berikan oleh matahari. Jumlah panas yang sampai ke permukaan bumi disebabkan oleh konduksi bumi atau hasil proses kimia dan biologi yang tak berarti pada suhu tanah (Baver, 1960).
Pembentukan bahan tanah dari bahan induk tanah berlangsung dengan proses pelapukan, dekomposisi, dan atau mineralisasi lebih lanjut, disertai dengan proses sintesis senyawa baru. Mineral baru hasil sintesis adalah mineral lempung aluminosilikat, mineral lempung seskuioksida, terutama dari Fe dan Al, dan mineral silika. Sinttesis mineral baru dikenal dengan istilah neomineralisasi atau neoformasi. Humifikasi adalah sintesis senyawa organik baru berupa senyawa-senyawa humik, yaitu senyawa fulvat, humat, dan humin. Mineral lempung juga dinamakan mineral sekunder karena tidak terdapat dalam bahan litosfer semula. Demikian pula senyawa humik disebut bahan organik sekunder karena tidak terdapat dalam bahan biosfer semula (Notohadiprawiro, 1998).
Suhu tanah setiap saat dipengaruhi oleh rasio energi yang diserap dan yang dilepaskan. Hubungan perubahan konstan ini digambarkan dalam perhitungan berdasarkan musim, bulanan, dan suhu tanah harian (Brady, 1984).
Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan air dari pertumbuhan tumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil kemungkinan terjadi transpirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami dehidrasi atau kekurangan air. Pengaruh dari suhu tanah pada proses penyerapan bisa dilihat dari hasil perubahan viskositas air, kemampuan menyerap dari membran sel, dan aktivitas fisiologi dari sel-sel akar itu sendiri. Dengan kata lain pada keadaan udara yang panas maka evaporasi air dari permukaan tanah akan semakin besar (Tisdale and Nelson, 1966).
Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada siang hari tersebut, baru kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih dalam secara konduksi. Sebaliknya, pada malam hari permukaan tanah akan kehilangan panas terlebih dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Pada malam hari, panas akan merambat dari lapisan tanah yang lebih dalam menuju ke permukaan (Lakitan, 1992).
BAB III
MATEDEOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu : 09.30-11.30 WIB
Tempat : lab kayu POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
3.2 Alat dan Bahan
1. Data suhu tanah bola kering
2. Data max dan min
3. Vias termograf / termohidrograf
4. Data suhu tanah berbagai kedalaman
3.3 Prosrdur Kerja
1. Mahasiswa sebaik nya mendengarkan penjelasan dosen selum melakukan kegiatan pratikum
2. Mahasiswa di tuntut harus bisa membaca kertas vias termograf/termohidrograf
3. Dan mahasiswa bisa menghitung rata rata suhu udara dan suhu tanah beserta maximum dan minimum
4. Apabila mahasiswa sudah selesai melakukan kegiatan pratikum kursi harap di naikan di atas meja dan serta keluar dari lab kayu lab keadaan bersih semula
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
KALAU HASIL PENGAMATAN SESUAI KAN TOPIK YANG ANDA BAHAS
4.2 Pembahasan
PEMBAHASAN SESUAIKAN TOPIK YANG ANDA BAHAS
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
1. Dalam mata kuliah klimatologi pertanian dalam menentukan suhu , suhu udara maupun suhu tanah sangat di perlukan dalam program studi mekanisasi pertanian karena setiap perkerjan mekanisasi selalu me memperhatikan suhu kelembaban dan suhu tanah karena menunjang sekali dalam pertanian.
2. Pengetahuan tentang klimatologi begitu sangat penting karena dengan mempelajari cuaca dan iklim kita dapat meningkatkatkan kewaspadaan kita tentang akibat-akibat negatif yang ditimbulkan oleh cuaca dan iklim yang ekstrim atau sangat berbahaya.
3. Stasiun klimatologi sangat besar peranannya dalam membantu para petani untuk mengetahui dan menganalisa tentang cuaca dan iklim.
5.2 SARAN
1. Sebaik nya mahasiswa mendegarkan penjelasan dosen bukan hanya ribut
2. Sebaik nya stasiun klimatologi seharus nya di perbaiki dan di rapihkan seperti rumah klimaktologi thermometer tanah dan penampung air hujan otomatis